return on equity

Apa Itu ROE (Return on Equity)? Pengertian, Rumus, Ide Penelitian

Return on equity (ROE) adalah salah satu rasio profitabilitas yang banyak digunakan dalam bisnis. Bagaimana cara menghitung ROE? Apa saja fungsinya? Apakah bisa dijadikan variabel penelitian seperti skripsi dan tesis?

Pengertian Return on Equity (ROE)

ROE adalah sebuah rasio profitabilitas yang mengukur kemampuan perusahaan memperoleh laba (profit) dengan ekuitas (shareholders equity) yang dimiliki (Birken, 2021). Karena ekuitas sama dengan aktiva dikurangi hutang, ROE juga dapat disebut return on net equity (Fernando, 2021).

Rumus Return on Equity (ROE)

Rumus ROE adalah:

ROE = (Laba Bersih setelah Pajak / Ekuitas) x 100

Semakin tinggi ROE perusahaan, semakin baik sebuah perusahaan dalam menciptakan laba dan value bagi investornya karena perusahaan sudah mengetahui cara menginvestasikan kembali pendapatannya agar dapat meningkatkan laba dan value (CFI, n.d.).

Berapa Return on Equity (ROE) yang Baik?

Secara umum, ROE yang baik adalah ROE yang setidaknya sedikit lebih tinggi dibandingkan rata-rata industri perusahaan tersebut. Contohnya, ROE industri komputer adalah 29.56%, dan Apple Inc. (AAPL) memiliki ROE sebesar 147.88%. Sedangkan, Dell Technologies Inc. (DELL) memiliki ROE sebesar 55.75%. Dapat dilihat bahwa baik Apple maupun Dell sama-sama memiliki ROE yang baik, namun Apple jauh lebih baik dalam mengelola pendapatannya agar mendapatkan laba dan value yang lebih tinggi bagi investornya (Damodaran, 2021; Yahoo Finance, 2021).

Seorang peneliti wajib mempertimbangkan industri sebuah perusahaan dalam membandingkan ROE karena perusahaan dengan industri yang berbeda dapat memiliki tingkat aktiva dan hutang yang berbeda-beda (Birken, 2021). Sebagai contoh, sebuah perusahaan software biasanya memiliki tingkat aktiva yang jauh lebih rendah dibandingkan perusahaan pertambangan karena perusahaan tambang harus memiliki tanah, alat berat, kantor fisik, dan banyak aktiva lainnya; sedangkan perusahaan software tidak.

Fungsi Return on Equity (ROE)

ROE adalah rasio yang penting dalam mengukur kinerja perusahaan. Terdapat 5 fungsi ROE dalam menganalisa sebuah perusahaan:

1. Menilai kinerja sebuah perusahaan dari waktu ke waktu

Apabila sebuah perusahaan memiliki ROE yang secara stabil meningkat dari waktu ke waktu, dapat disimpulkan bahwa manajemen perusahaan tersebut cukup baik dalam mengelola perusahaannya. Sebaliknya, apabila ROE sebuah perusahaan menurun seiring berjalannya waktu, maka dapat disimpulkan bahwa perusahaan tersebut sedang memiliki masalah dalam mendapatkan laba (Birken, 2021).

2. Membandingkan ROE perusahaan dengan kompetitornya

Seorang peneliti juga dapat membandingkan ROE sebuah perusahaan dengan kompetitornya di industri yang sama. Industri-industri cyclical (contoh: barang dan konsumsi) cenderung memiliki ROE yang lebih tinggi dibandingkan industri defensif (contoh: utilities, seperti gas dan listrik), sehingga rata-rata industri sangat penting untuk diperhatikan (CFI, n.d.; Kenton, 2020).

3. Mensinyalir laba negatif (rugi)

Apabila sebuah perusahaan memiliki laba negatif (rugi) dan ekuitas yang juga negatif, maka ROE-nya dapat sangat tinggi. Seorang peneliti dapat mengecek kembali apakah laba dan ekuitas perusahaan yang diteliti sama-sama positif (Lewis, 2021).

4. Mensinyalir inkonsistensi laba

Karena retained earnings merupakan bagian dari ekuitas, apabila sebuah perusahaan merugi selama bertahun-tahun, ekuitasnya juga akan semakin rendah. Namun, ketika perusahaan tersebut tiba-tiba mendapatkan laba yang besar, ROE-nya akan menjadi sangat tinggi. Apabila hal ini terjadi, seorang peneliti dapat mengecek kembali pendapatan perusahaan tersebut pada periode-periode sebelumnya (Lewis, 2021).

5. Mensinyalir hutang yang berlebihan

Karena aktiva = hutang + ekuitas, sebuah perusahaan dapat memanipulasi ROE-nya agar terlihat tinggi dengan memperbanyak hutang. Apabila ROE sebuah perusahaan terlihat tidak normal, seorang peneliti dapat mengecek hutang perusahaan tersebut untuk melihat struktur modalnya (Lewis, 2021).

Perbedaan Return on Equity (ROE) dengan Return on equity (ROE) 

Return on equity (ROE) dan return on assets (ROA) sama-sama mengukur efisiensi sebuah perusahaan dalam menggunakan sumber dayanya. Namun, terdapat pula beberapa perbedaan karena dua rasio ini memiliki pembagi yang berbeda (aktiva dan modal) (Hargrave, 2021; Birken, 2021)

 

Return on Equity (ROE)Return on Assets (ROA)
PembagiEkuitasAktiva
InterpretasiMengukur efisiensi perusahaan dalam menggunakan modal yang ditanamkan investornya untuk memperoleh labaMengukur efisiensi perusahaan dalam menggunakan aktivanya untuk memperoleh laba
Menghitung hutangTidak, karena hanya menghitung bagian modal saja

Ketika hutang bertambah, ROE akan lebih tinggi dari ROA

Ya, karena Aktiva = Hutang + Modal

Ketika hutang bertambah, ROA akan lebih rendah dari ROE

 

Keunggulan Return on Equity (ROE)

Terdapat tiga keunggulan ROE dalam menganalisis profitabilitas sebuah perusahaan (OCBC NISP, 2021):

1. Rumus sederhana

Menghitung ROE perusahaan dapat dilakukan oleh siapa saja karena rumusnya yang sederhana, hanya membutuhkan laba bersih dan ekuitas.

2. Menggambarkan laba secara riil

Dasar penghitungan ROE adalah menggunakan laba bersih, sehingga siapapun yang menghitung ROE dapat secara riil melihat kemampuan sebuah perusahaan menggunakan ekuitasnya untuk menghasilkan laba dan value.

3. Dapat dijadikan tolak ukur evaluasi kinerja

ROE dapat dijadikan tolak ukur evaluasi kinerja, terutama yang berkaitan dengan kinerja manajemen. 

Kelemahan Return on Equity (ROE)

Terdapat tiga kelemahan ROE dalam menganalisis profitabilitas dan kinerja sebuah perusahaan (Lewis, 2021):

1. Tidak friendly bagi perusahaan baru

Perusahaan baru, seperti start-up, cenderung memiliki kebutuhan akan modal yang tinggi namun labanya masih cukup rendah, sehingga ROE-nya akan sangat rendah.

2. Dapat menyembunyikan hutang yang tinggi

Salah satu cara buruk perusahaan untuk meningkatkan ROE-nya adalah dengan mendapatkan modal melalui hutang. Hal ini dapat membuat kinerja perusahaan dalam ROE terlihat baik, namun sebenarnya perusahaan tersebut tidak sehat.

3. Dapat secara sengaja dipermainkan menggunakan trik akuntansi

Peningkatan laba atau menyembunyikan aset sebagai beban dapat meningkatkan ROE perusahaan dan memberi kesan bahwa kinerja keuangan perusahaan tersebut baik.

Ide Penelitian Mengenai Return on Equity (ROE)

ROE merupakan rasio yang banyak digunakan oleh peneliti dan investor untuk menganalisa sebuah perusahaan karena kemudahannya dan datanya yang tersedia secara publik.

Beberapa penelitian terdahulu menemukan bahwa:

  • Secara parsial, debt-to-equity ratio (D/E) tidak berpengaruh terhadap ROE, inventory turnover berpengaruh terhadap ROE, dan current ratio berpengaruh terhadap ROE. Sedangkan, secara simultan, debt-to-equity ratio (D/E0, inventory turnover, dan current ratio berpengaruh signifikan terhadap ROE (Alpi, 2018)
  • Firm size, book value, umur perusahaan, dan earnings per share merupakan prediktor yang signifikan bagi ROE (Pointer & Khoi, 2019)

Dikarenakan adanya perbedaan dalam penemuan (yang bisa jadi berkaitan dengan ruang lingkup regional penelitian), salah satu penelitian yang dapat kamu lakukan adalah mereplika penelitian terdahulu menggunakan bukti terkini dari perusahaan publik Indonesia.

ROE dapat menjadi variabel independen maupun dependen dalam penelitian kamu. Kamu dapat menghubungkan ROE dengan:

  • Ukuran dewan direksi/komisaris
  • Ukuran perusahaan (firm size)
  • Price-to-book value
  • Return on assets (ROA)
  • Inventory turnover
  • Asset turnover
  • Return on investment (ROI)
  • Capital expenditure
  • Kepemilikan perusahaan

Masih bingung ingin meneliti tentang apa? Berikut adalah beberapa ide penelitian mengenai return on equity (ROE):

  • Pengaruh sektor perusahaan terhadap return on equity (ROE)
  • Pengaruh firm size (ukuran perusahaan) terhadap return on equity (ROE) di perusahaan publik Indonesia sektor …
  • Pengaruh ukuran dewan direksi/komisaris terhadap return on equity (ROE)
  • Pengaruh kepemilikan perusahaan (keluarga/BUMN/asing/manajerial) terhadap return on equity (ROE)
  • Pengaruh inventory turnover terhadap return on equity (ROE)
  • Pengaruh asset turnover terhadap return on equity (ROE)
  • Hubungan antara return on equity (ROE) dan return on equity (ROE) dalam perusahaan publik Indonesia sektor …
  • Hubungan antara return on investment (ROI) dan return on equity (ROE) dalam perusahaan publik Indonesia sektor …
  • Pengaruh capital expenditure terhadap return on equity (ROE)
  • Pengaruh return on equity (ROE) terhadap price-to-book value

Variabel-variabel ini tersedia di ESGI Dataset, lho! Kunjungi Katalog Data ESGI Dataset untuk mengetahui lebih lengkap mengenai variabel apa saja yang tersedia untuk diunduh.

Masih bingung bagaimana cara membeli datanya? Temukan langkah-langkahnya dalam artikel ini.

Mari #RisetTanpaRibet dengan ESGI Dataset!