Klasifikasi Industri SIC & IDX IC

Klasifikasi Industri Berdasarkan SIC (Standard Industrial Classification Codes)

             Adanya keberagaman kegiatan industri, maka memerlukan klasifikasi untuk memudahkan analisis aktivitas perekonomian di setiap bidangnya. Klasifikasi kegiatan industri tersebut pertama kali diperkenalkan di Amerika Serikat pada 1937 yang terdiri dari kode digit empat angka yang dikenal dengan nama Standards Industrial Classification Code (SIC Code). Klasifikasi tersebut dilakukan untuk membantu menganalisis kegiatan industri dan juga hubungannya dengan konektivitas lembaga pemerintah. Dalam perkembangannya, SIC nantinya akan ditambah penggunaan kodenya pada tahun 1997 menjadi NAICS dengan memuat kode digit enam angka dan dipergunakan di wilayah Amerika Utara meliputi Amerika Serikat, Kanada dan Meksiko sebagai konsekuensi dari Perjanjian Perdagangan Bebas Amerika Utara. Namun, adanya NAICS tidak semata-mata menghapus keberadaan SIC sebab sampai hari ini masih digunakan secara umum pada perdagangan internasional.

         Klasifikasi industri melalui kode SIC dilakukan untuk menganalisis berbagai sektor bisnis yang ada, maka diperlukan pemahaman dalam membaca sejumlah kode terkait. Dalam membaca SIC Code maka diperlukan untuk mengetahui sejumlah kode untuk berbagai bidang usaha melalui website https://siccode.com/ , pada kode tersebut akan memuat sejumlah keterangan industri yang meliputi klasifikasi perusahaan, lokasi usaha, dan jenis industrinya. Penamaan kode tersebut akan memudahkan perdagangan lintas negara maupun benua. Di samping itu, SIC kode juga digunakan pemerintah suatu negara untuk melakukan komunikasi perdagangan dengan pemerintah negara lainnya.

          Penggunaan SIC Code ini sampai saat ini masih digunakan dalam perdagangan internasional untuk menyamakan aktivitas bisnis yang dimiliki hal tersebut dilakukan untuk melihat persaingan atau dapat memadukan kerja sama. Untuk mengetahui arti dari Kode SIC ini maka perlu memahami arti angka pada kode tersebut. Kode SIC idealnya dimulai dengan divisi yang bercabang ke kelompok besar, yang ditunjuk dengan dua digit. Ini dibagi lebih lanjut menjadi kelompok industri – tiga digit – sebelum akhirnya dipisahkan ke tingkat industri empat digit. Divisi mewakili segmen terbesar dari klasifikasi perusahaan, dengan tingkat industri mewakili titik terjauh dari klasifikasi.

         Di samping itu penggunaan SIC Code juga dilakukan untuk penelitian atau riset perusahaan pada perusahaan terkait dengan pelaporan data, analisis data dan pengambilan keuntungan untuk investasi masa depan serta dukungan lain yang diperlukan. Selain itu, perlu diketahui bahwa penggunaan SIC dalam riset adalah penggunaan kode SIC memungkinkan untuk menemukan perusahaan menggunakan identitas numerik unik mereka yang ditetapkan menurut jenis industri. Untuk usaha kecil, kode SIC berguna ketika mencoba menggunakan deskripsi industri tertentu untuk mengidentifikasi kontrak dari lembaga pemerintah.

         Terdapat penerapan kode SIC yang dilakukan yakni pertama, perusahaan menggunakan kode SIC untuk mengidentifikasi pelanggan yang ada dan pelanggan potensial berdasarkan industri. Kedua, kode SIC dapat digunakan untuk mengklasifikasikan perusahaan untuk tujuan perpajakan. Ketiga, bank dan kreditor menggunakan kode SIC untuk mengidentifikasi industri tempat perusahaan saat mempertimbangkan pemberian kredit.  Keempat, kode SIC digunakan oleh para profesional dan bisnis untuk membuat kampanye pemasaran bertarget. Kelima, perusahaan dapat mengidentifikasi persaingan di industri atau wilayah mereka dengan mencari perusahaan serupa melalui kode SIC. Keenam, Pemerintah dapat menggunakan kode SIC untuk mengatur dan membakukan data untuk berbagai lembaga Federal dan negara bagian serta perusahaan swasta.

Klasifikasi Industri Berdasarkan IDX IC (IDX Industrial Classification Codes)

          Dalam pasar domestik, industri juga diklasifikasikan sesuai dengan kode melalui IDX-IC. IDX-IC merupakan menggantikan kode yang sebelumnya sudah digunakan yakni JASICA. Bursa Efek Indonesia telah menerapkan kode industri ini terhitung sejak 3 Mei 2021. IDX-IC memiliki kegunaan klasifikasi kode industri untuk keperluan mengelompokkan perusahaan tercatat berdasarkan eksposur pasar atas barang atau jasa akhir yang diproduksi. Oleh karena itu, metode klasifikasi IDX-IC ini bertujuan memberikan panduan bagi para penggunanya terkait kelompok perusahaan dengan eksposur pasar yang sejenis.

           Perubahan JASICA menjadi IDX-IC menyebabkan sejumlah perubahan klasifikasi industri yang ada. Hal ini berkaitan dengan perkembangan dunia yang memunculkan banyak sektor industri baru. Sebagai contoh sektor healthcare dan juga sektor teknologi yang tumbuh secara beragam. Perubahan tersebut berimbas pada sisi pengkategorian dan perhitungan sektoral. Penggunaan IDX-IC akan memudahkan investor melakukan analisis top to down. Sebab adanya kode IDX-IC dapat mempersempit lingkup analisis didasarkan oleh klasifikasi tersebut.

         IDX-IC ini memiliki empat tingkat klasifikasi yang terdiri dari 12 sektor, 35 sub-sektor, 69 industri, dan 130 sub-industri. 12 sektor di IDX-IC ini antara lain sektor energi, barang baku, perindustrian, konsumen primer, konsumen non-primer, kesehatan, keuangan, properti dan real estate, teknologi, infrastruktur, transportasi dan logistik, produk investasi tercatat. Kode industri IDX-IC ini memberikan kemudahan bagi pelaku usaha mengenai kebutuhan perkembangan sektor-sektor perekonomian dan jenis perusahaan tercatat baru, menyelaraskan klasifikasi yang secara common practice digunakan di bursa efek lain di dunia.

         IDX-IC mengklasifikasikan perusahaan tercatat ke dalam 12 sektor dan produk investasi tercatat. Adapun sektor produk investasi merupakan sektor tambahan untuk kebutuhan sistem bursa. Kode klasifikasi pun ikut berubah, IDX-IC terdiri dari empat digit yang dapat menunjukkan secara sekaligus empat tingkat klasifikasi IDX-IC. Digit pertama menunjukkan sektor dan dituliskan dengan abjad (A-Z). Selanjutnya, digit kedua menunjukkan sub-sektor. Lalu digit ketiga menunjukkan industri, dan digit keempat menunjukkan sub-industri. Digit kedua hingga keempat akan dituliskan dengan angka 1 sampai 9. Adanya klasifikasi baru ini bermanfaat bagi perusahaan tercatat dalam membandingkan performa dengan perusahaan-perusahaan lain yang semakin homogen. Bagi investor, IDX-IC  dapat dijadikan panduan untuk melakukan analisis yang lebih akurat dan detail terkait perbandingan sektoral yang lebih relevan dalam menentukan keputusan investasi.

            Penyempurnaan klasifikasi ini juga dapat memberikan peluang bagi manajer investasi untuk penciptaan produk baru seperti reksadana maupun exchange traded fund (ETF) berbasis sektor. Pada akhirnya, hal ini juga dapat memperluas basis investor di pasar modal Indonesia. Sekadar informasi, panduan terkait klasifikasi IDX-IC dan indeks sektoral baru dapat diakses melalui website IDX idx.co.id pada Data Pasar > Indeks Saham pada tabel “Indeks Sektoral (IDX-IC)” atau pada Perusahaan Tercatat > Profil Perusahaan Tercatat.

Sekilas terkait pengklasifikasian industri secara singkat. Apabila membutuhkan data-data perusahaan berdasarkan masing-masing klasifikasi industri, dapat langsung mengunungi pusat database perusahaan Indonesia di esgi.ai/dataset

 

Sumber:

https://www.liputan6.com/saham/read/4564701/trivia-saham-mengenal-idx-ic-indeks-klasifikasi-industri-baru-pengganti-jasica

https://id.nesrakonk.ru/sic_code/

https://id.talkingofmoney.com/sic-vs

https://ind.applersg.com/how-to-find-company-sic-codes-105591