ESG

ESG, Apa Perbedaannya dengan Investasi Biasa?

Data laporan terbaru oleh International Finance Corporation (IFC) menunjukkan bahwa sustainable investing dapat berjumlah hingga $2 triliun. Analisis tren dari Global Impact Investing Network (GIIN) menunjukkan bahwa dampak investasi Asset Under Management (AUM) dari kelompok investor yang sama tumbuh dengan tingkat pertumbuhan tahunan sebesar 17% selama lima tahun terakhir dan terus meningkat dari tahun ke tahun.

ESG sebagai Investasi Berkelanjutan

Lingkup investasi kini mulai merambah menuju banyak bentuk baru akibat permintaan dari Milenial dan Generasi Z. Satu hal yang perlu disoroti adalah jenis investasi berkelanjutan. ESG adalah penggabungan sistematis faktor lingkungan, sosial dan tata kelola perusahaan. Faktor ESG secara spesifik dapat dipilih sesuai dengan kinerja keuangan portofolio dan relevansinya dengan perusahaan.

Investasi berkelanjutan saat ini umumnya diterapkan dalam strategi pasar swasta yang sengaja mencari investasi yang memberikan solusi terukur untuk tantangan global seperti United Nations Sustainable Development Goals (SDGs).

ESG juga digunakan dalam strategi pasar publik dan dapat menyortir investasi yang tidak memenuhi kriteria dari ESG itu sendiri. Kriteria ESG memungkinkan lebih banyak para pemangku kepentingan karena mereka memaksa perusahaan untuk melacak dan melaporkan kinerja mereka sehubungan dengan berbagai topik, termasuk masalah seperti polusi dan keselamatan pekerja.

ESG untuk Semua Orang
ESG memiliki tempat  di pasar modal, dan ketika investor ingin mengalokasikan dananya. Investasi ini dapat memberikan kinerja keuangan yang unggul dan menjadikan dunia tempat yang lebih baik.
Terdiri dari 4 fase;

  1. Originate : Mendefinisikan investasi berdasarkan strategi bisnis dan potensi keuangan, menggunakan kriteria negatif untuk meningkatkan praktik perusahaan
  2. Deploy : Menggunakan kartu skor terimbang untuk memahami kinerja perusahaan, berinvestasi pada perusahaan yang telah melewati ambang batas minimum, dan digunakan pada pasar publik melalui reksa dana, ETF, dan ekuitas publik.
  3. Manage : Menggunakan posisi kepemilikan untuk menyarakan peningkatan kinerja ESG untuk mengubah praktik seperti pengeluaran dana politik, pelaporan risiko lingkungan, dan lainnya. Pelaporan secara berkala mengenai performa ESG
  4. Exit : Menjual saham dan menyebarkan kembali hasilnya sesuai keinginan, Membandingkan kinerja ESG vs investasi lain.

Menghindari ‘Green Washing atau Impact Washing’

Praktik ‘Green Washing’ bukanlah praktik baru. Investasi seharusnya memberikan dampak yang nyata dan positif, dan membantu pasar menghindari ‘Green Washing’ dan sejenisnya di mana investor mengklaim bahwa mereka memiliki dampak nyata.

Investor percaya bahwa modal dapat diinvestasikan dengan sengaja untuk menyelesaikan masalah dunia yang paling sulit dan sulit diselesaikan, seperti mengakhiri diskriminasi gender, memerangi perubahan iklim, menghapus kemiskinan, menghentikan rasisme sistemik dan menggagalkan meningkatnya ketidaksetaraan, dan oleh karena itu, menyaring perusahaan berdasarkan praktik yang berpotensi berbahaya tidaklah cukup.

Demikian pula, investor tidak cukup hanya memiliki saham di perusahaan yang mengelola risiko ESGnya dengan baik, dan di perusahaan yang berdampak positif. Sebaliknya, investasi investor harus membuat perbedaan yang berarti pada dampak yang dimiliki perusahaan, baik melalui pembiayaan pertumbuhan mereka, atau dengan mempengaruhi perilaku mereka.

Kita tidak boleh puas dengan niat dan aspirasi yang baik untuk memberikan kontribusi yang baik. Kita harus menetapkan target yang realistis dan berbasis bukti untuk pencapaian investasi, kemudian memantau dan mengevaluasi pencapaian aktual, menggunakan data dan bukti untuk mengukur apakah investasi yang kita buat menyebabkan perubahan positif yang material dan menghindari kerugian di sepanjang jalan.

Contohnya saja, Global Partnerships tidak hanya mewajibkan investee mereka untuk melaporkan seperangkat indikator dampak umum, mereka juga menjalankan studi dampak mendalam secara berkala, kunjungan lapangan atau bermitra pada evaluasi dan penilaian eksternal untuk lebih memahami dan melaporkan dampak investasi mereka.

Sebagai reaksi terhadap kesehatan dan krisis ekonomi akibat pandemi, minat investor pada strategi ESG sangatlah meningkat. Salah satu langkah penting adalah memilih investasi yang dikelola sesuai dengan prinsip-prinsip yang diharuskan. Dengan menginvestasikan lebih banyak modal ke dalam investasi berkelanjutan yang terkelola dengan baik, perusahaan dapat berkontribusi secara positif untuk dunia.

Ditulis oleh Khofifah Noviarianti

Sumber referensi :

Bannier, C., Y. Bofinger and B. Rock (2019), Doing safe by doing good : ESG investing and corporate social responsibility in the U.S. and Europe, https://ssrn.com/abstract=3387073.
Alva-group.com. (2020, 19 Desember). What’s the difference between CSR and ESG?. Diakses pada 19 Desember 2020, dari

What’s the difference between CSR and ESG?

**

Baca juga untuk artikel lainnya mengenai ESG disini