Kerangka Kerja dan Standar Laporan Keberlanjutan: Panduan Lengkap

Semakin banyak perusahaan yang berupaya meningkatkan transparansi dan tanggung jawab sosial mereka melalui laporan keberlanjutan (sustainability report) dalam beberapa tahun terakhir. Agar laporan ini efektif dan kredibel, perusahaan membutuhkan pedoman yang jelas. ESG Standards & Frameworks hadir untuk memberikan panduan yang dibutuhkan dalam menyusun laporan tersebut.

ESG Standards & Frameworks
ESG Standards & Frameworks

Apa Itu ESG Standards & Frameworks?

Frameworks (kerangka kerja) memberikan panduan tentang cara perusahaan menyusun laporan ESG mereka, sementara standards (standar) menetapkan apa saja yang perlu dilaporkan, termasuk metrik dan indikator spesifik.

Singkatnya:

✅ Frameworks = Panduan penyusunan laporan ESG
✅ Standards = Detail metrik dan indikator yang harus dilaporkan

Mengapa Standar & Kerangka Kerja ESG Penting?

  • Meningkatkan Transparansi – Memberikan perusahaan alat untuk mengungkapkan dampak lingkungannya secara jujur.
  • Menarik Investor – Investor kini semakin mempertimbangkan faktor ESG dalam keputusan investasi mereka.
  • Memenuhi Regulasi – Beberapa negara kini mewajibkan perusahaan untuk melaporkan aspek ESG mereka.
  • Menghindari Greenwashing – Menghindari laporan ESG yang hanya pencitraan tanpa bukti nyata.

Menurut Global Reporting Initiative (GRI), lebih dari 70% perusahaan global kini mengadopsi pelaporan ESG sebagai bagian dari strategi bisnis mereka.
📈 Harvard Business Review menemukan bahwa perusahaan dengan praktik ESG yang kuat memiliki profitabilitas 20% lebih tinggi dibandingkan dengan kompetitor.

Macam-Macam ESG Standards & Frameworks yang Populer

  • Global Reporting Initiative (GRI) – Salah satu standar ESG yang paling banyak digunakan di dunia, dengan fokus pada dampak ekonomi, lingkungan, dan sosial perusahaan.
  • Sustainability Accounting Standards Board (SASB) – Menyediakan standar spesifik berdasarkan industri, memastikan relevansi pelaporan.
  • Task Force on Climate-related Financial Disclosures (TCFD) – Mengarahkan perusahaan untuk mengungkapkan risiko dan peluang terkait perubahan iklim.
  • International Sustainability Standards Board (ISSB) – Bertujuan untuk menyatukan standar ESG global agar lebih harmonis dan terintegrasi dengan laporan keuangan.

Bagaimana Memilih Framework dan Standard yang Tepat?

  • Kenali kebutuhan perusahaan – Setiap industri memiliki kebutuhan ESG yang berbeda. Misalnya, perusahaan manufaktur lebih fokus pada emisi karbon, sementara sektor keuangan lebih peduli pada tata kelola perusahaan.
  • Pahami ekspektasi pemangku kepentingan – Investor, pelanggan, dan regulator memiliki kepentingan yang berbeda terhadap laporan ESG.
  • Gunakan kombinasi standar dan framework – Banyak perusahaan mengadopsi lebih dari satu standar untuk membuat laporan mereka lebih komprehensif.

Menerapkan ESG Standards & Frameworks yang tepat adalah langkah strategis bagi perusahaan yang ingin membangun keberlanjutan yang kredibel dan berorientasi jangka panjang. Dengan mengikuti standar ini, perusahaan tidak hanya memenuhi regulasi, tetapi juga meningkatkan kepercayaan investor, pelanggan, dan masyarakat luas.


Baca juga: Apakah Risiko ESG Dapat Memengaruhi Bisnis?


📊 Butuh data sustainability report untuk penelitian atau analisis lebih lanjut? Dapatkan dataset ESG lengkap hanya di ESGI Dataset 🚀